Bentang Alam yang ada di Asia Tenggara
. Bentang Alam
Coba kamu amati peta Asia Tenggara berikut. Sekilas kamu akan segera mengetahui wilayah dan letak Asia Tenggara serta negara-negara yang menjadi bagiannya. Berdasarkan garis koordinat geografis, kawasan Asia Tenggara terletak antara 29° LU–11° LS dan 92° BT–141° BT.Kawasan ini terdiri atas daratan dan perairan. Luas wilayah daratan Asia Tenggara mencapai ± 4.816.957,5 km2, sedangkan luas perairannya ± 5.060.180 km2. Secara geografis, Asia Tenggara dibagi menjadi dua bagian, yaitu daratan dan kepulauan.
Negara-negara yang berada di daratan (Indo-Cina) adalah Myanmar, Kampuchea, Laos, Thailand, dan Vietnam. Negara-negara yang berada di kepulauan (archipelago) adalah Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Indonesia, Timor Timur, dan Filipina.
Dilihat dari lingkungan fisik, kawasan Asia Tenggara terdiri atas banyak pegunungan, perbukitan, dan dataran tinggi.
Kamu akan mengetahuinya dengan melihat peta bentang alam kawasan Asia Tenggara di bawah ini. Coba kamu amati sambil berpikir di negara mana pegunungan, perbukitan, dan dataran tinggi itu berada.
Kawasan Asia Tenggara dilalui dua jalur atau rangkaian gunung api, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Kedua sirkum ini dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik.
Tabrakan lempeng tektonik karena gerakan saling mendekat menimbulkan pegunungan. Tabrakan antarlempeng dapat juga menimbulkan palung samudra, apabila salah satu lempeng menunjam ke dasar laut.
Gerakan lempeng yang saling menjauh bisa membentuk pematang samudra di dasar laut dan lembah retak di daratan. Gerakan saling menggeser antarlempeng menimbulkan sesar.
Selain pegunungan, perbukitan, dan dataran tinggi di kawasan ini juga tersebar beberapa dataran rendah, meliputi delta, lembah, dataran banjir, maupun dataran pantai.
Dataran di kawasan Asia Tenggara umumnya berasosiasi dengan sungai-sungai besar. Asosiasi dengan sungai ini memberikan materi aluvium hasil pengendapan oleh sungai di sekitar aliran sungai.
Bentuk permukaan Bumi bawah laut di kawasan Asia Tenggara tidak jauh berbeda dengan di daratan. Di bawah laut terdapat juga jajaran pegunungan, dataran hingga jurang dalam yang sering disebut palung.
Bentang Alam Asia Tenggara |
b. Sumber Daya Alam
Di alam ini ada berbagai macam sumber daya alam. Banyaknya sumber daya alam yang ada mendorong manusia menggolonggolongkannya. Penggolongan tersebut antara lain berdasarkan kelestarian pemanfaatannya.Berdasarkan hal ini, ada sumber daya alam yang bisa diperbarui dan ada pula sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui. Selain itu, ada pula penggolongan sumber daya alam berdasarkan proses pembentukannya.
Berdasarkan proses pembentukannya, sumber daya alam dibedakan menjadi sumber daya alam fisik (abiotik) dan sumber daya alam biotik. Sumber daya alam abiotik, misalnya mineral tambang, bahan galian, udara, dan tanah.
Di Malaysia, timah banyak terdapat di Lembah Kinta, meliputi Ipoh, Gopeng, Kampar, dan Batu Gajah di negeri Perak. Bahkan, pertambangan timah banyak terdapat di deretan wilayah mulai dari Kedah hingga ke Lembah Kinta dan di kaki-kaki bukit di Perak, Selangor, serta Johor.
Selain kaya bijih timah, kawasan Asia Tenggara juga mempunyai kekayaan sumber daya mineral yang lain. Bijih besi banyak terdapat di Pulau Luzon, Filipina. Nikel terdapat di Sulawesi, Indonesia. Bauksit banyak terdapat di Pulau Bintan.
Sumber daya alam yang telah disebutkan merupakan sumber daya mineral jenis logam dan bukan logam. Masih ada sumber daya gas alam, minyak bumi, dan batu bara. Minyak bumi dan gas alam berasal dari plankton, ganggang, dan makhluk laut lain yang mengendap di dasar samudra jutaan tahun yang lalu.
Batu bara juga terbentuk dari pengendapan fosil. Namun, berbeda dengan minyak dan gas alam, pembentukan batu bara memerlukan rangkaian keadaan yang berbeda.
Perikanan merupakan sumber daya biotik lain yang juga banyak terdapat di kawasan Asia Tenggara, terutama Indonesia. Hampir semua negara di Asia Tenggara dikelilingi oleh laut kecuali Laos. Laut di Landasan Sunda dan Sahul merupakan laut dangkal yang kaya plankton.
Banyaknya plankton di wilayah laut Asia Tenggara menyebabkan kekayaan perikanan laut melimpah. Landasan Sunda meliputi Selat Malaka, Laut Natuna, Laut Jawa, dan Selat Bali.
Di dekat perairan tersebut berkembang kota-kota perikanan laut yang terkenal, seperti Labuhan dan Anyer di pantai barat Banten; Cirebon di pantai utara Jawa Barat; Tegal, Pekalongan, dan Semarang di pantai utara Jawa Tengah; Cilacap di pantai selatan Jawa Tengah; serta Banyuwangi di pantai timur Jawa Timur. Ikan yang terdapat di perairan ini adalah jenis ikan laut dangkal yang berbadan lebar dan pipih, seperti ikan bawal, kakap, layang, layur, pari, dan lemuru.
Kekayaan sumber daya alam biotik tidak hanya tersebar di wilayah perairan, tetapi juga di daratan. Lahan di kawasan Asia Tenggara pada umumnya subur sehingga banyak dibudidayakan untuk pertanian dan perkebunan.
Padi, karet, dan kelapa sawit menjadi komoditas ekspor utama di kawasan Asia Tenggara. Tidak hanya tanaman budi daya yang merupakan kekayaan di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga sumber daya tanaman alami yang terdapat di hutan.
Iklim di kawasan Asia Tenggara mendukung berkembangnya pertanian padi. Akibatnya, negara-negara di kawasan Asia Tenggara dikenal sebagai penghasil padi. Negara-negara pengekspor utama padi adalah Vietnam, Thailand, dan Myanmar. Tanaman padi ditanam di hampir semua negara di Asia Tenggara.
Kawasan Asia Tenggara juga terkenal dengan lahan perkebunan. Jenis tanaman yang mendominasi adalah karet dan kelapa sawit. Sejumlah 77,1% minyak kelapa sawit di dunia dihasilkan dari kawasan Asia Tenggara.
Negara utama penghasil kelapa sawit di Asia Tenggara adalah Malaysia dan Indonesia. Perkebunan kelapa sawit di Malaysia banyak terdapat di kaki-kaki bukit Semenanjung Malaysia dan Sabah. Sementara itu, di Indonesia banyak terdapat di Sumatra Selatan dan Lampung (Sumatra) serta Kalimantan.
Untuk tanaman karet banyak dihasilkan oleh negara Thailand, Indonesia, dan Malaysia. Di Asia Tenggara, kawasan utama perkebunan karet terdapat di pantai barat Semenanjung Malaysia, sekitar Medan, Bukittinggi, dan Palembang (di Sumatra), Pegunungan Priangan di Jawa Barat, Semenanjung Thailand dan Thailand Tenggara, serta pantai Tenasserim di Myanmar.
c. Keadaan Iklim
Kamu tentu tidak asing lagi dengan iklim di kawasan Asia Tenggara karena
iklim di Indonesia dapat mewakilinya. Di wilayah Indonesia terdapat
iklim hujan tropis dan iklim subtropis basah. Begitu juga iklim di
kawasan Asia Tenggara.
Di kawasan ini terdapat iklim hujan tropis yang meliputi wilayah Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Selain iklim hujan tropis, di kawasan ini terdapat iklim subtropis basah yang meliputi wilayah Laos, Kampuchea, sebagian wilayah Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Indonesia.
Iklim di kawasan Asia Tenggara mempengaruhi kegiatan pertanian dan perikanan penduduknya. Di kawasan Asia Tenggara terdapat daerah kering karena sedikit curah hujan, yaitu Dataran Tinggi Korat di Thailand dan zona kering di Myanmar.
Di Dataran Tinggi Korat terdapat banyak lahan pertanian kering atau huma. Di zona kering Myanmar banyak ditanam kacang tanah, jagung, kedelai, dan kapas.
Di kawasan ini terdapat iklim hujan tropis yang meliputi wilayah Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Selain iklim hujan tropis, di kawasan ini terdapat iklim subtropis basah yang meliputi wilayah Laos, Kampuchea, sebagian wilayah Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Indonesia.
Iklim di kawasan Asia Tenggara mempengaruhi kegiatan pertanian dan perikanan penduduknya. Di kawasan Asia Tenggara terdapat daerah kering karena sedikit curah hujan, yaitu Dataran Tinggi Korat di Thailand dan zona kering di Myanmar.
Di Dataran Tinggi Korat terdapat banyak lahan pertanian kering atau huma. Di zona kering Myanmar banyak ditanam kacang tanah, jagung, kedelai, dan kapas.
Sumber Daya Alam Kawasan Asia Tenggara (Hutan, Pertanian, Tambang)
|
Sumber Daya Alam Kawasan Asia Tenggara
- Berbagai jenis sumber daya alam terdapat di kawasan Asia Tenggara.
Sumber daya itu tersebar di banyak negara. Sumber daya itu dapat
dibedakan menjadi sumber daya yang dapat diperbarui dan tidak dapat
diperbarui.
Lebih dari
50% kawasan Asia Tenggara ditumbuhi hutan. Hutan menghasilkan berbagai
jenis kayu. Hutan di Asia Tenggara terdiri atas beberapa jenis, antara
lain hutan hujan tropis (khatulistiwa), hutan monsun tropis, hutan
belukar, hutan gunung, hutan pantai, dan hutan rawa. Sebagian besar
jenis hutan yang tumbuh adalah hutan hujan tropis.
Hutan hujan tropis memiliki ciri sebagai berikut.
1) Daunnya hijau sepanjang tahun.
2) Jarak antarpohon rapat dan tutupan daun tebal.
3) Terdapat lapisan-lapisan jenis tumbuhan.
4) Tumbuh-tumbuhan bawah jarang ditemui.
5) Banyak tumbuhan parasit dan menjalar.
Di
negara-negara Asia Tenggara, kecuali Singapura, Brunei Darussalam, dan
Malaysia, lebih dari 50% penduduk bekerja di bidang pertanian. Jenis
tanaman yang diusahakan dibedakan menjadi tanaman pangan dan tanaman
perdagangan.
1) Pertanian Tanaman Pangan
Tanaman
pangan yang utama adalah padi. Padi ditanam di seluruh negara di Asia
Tenggara, kecuali Singapura. Negara penghasil padi yang utama, yaitu
Indonesia, Thailand, Myanmar, dan Vietnam. Bahkan, hasil padi dari
Thailand, Myanmar, dan Vietnam diekspor.
Penanaman padi banyak dilakukan di kawasan Asia Tenggara karena faktor sebagai berikut.
a) Terdapat banyak dataran rendah yang rata seperti lembah sungai, delta, dan dataran pantai.
b) Curah hujan tahunan 1.500–3.000 mm.
c) Suhu udara tinggi (25–30°C).
d) Jenis tanahnya adalah aluvial dan bahan gunung api yang subur.
e) Pengairan cukup mudah.
f) Tersedia banyak tenaga kerja.
2) Pertanian Tanaman Perdagangan
Tanaman
perdagangan utama di kawasan Asia Tenggara adalah karet dan kelapa
sawit. Kedua jenis tanaman ini banyak diusahakan di negara Indonesia,
Malaysia, dan Thailand. Sebagian besar karet dunia dihasilkan dari
ketiga negara tersebut.
Asia
Tenggara memasok lebih dari 70% kebutuhan kelapa sawit dunia. Negara
yang menghasilkan banyak kelapa sawit adalah Malaysia dan Indonesia.
Kelapa sawit banyak ditanam di daerah Semenanjung Malaysia dan Sabah
(Malaysia) serta Kalimantan dan Sumatra (Indonesia).
Tanaman
perdagangan yang lain adalah tebu, kelapa, teh, abaka, dan jute. Kawasan
Asia Tenggara menghasilkan sekitar 80% gula dunia. Negara Filipina
adalah penghasil gula terbesar di Asia Tenggara. Daerah utama penghasil
tebu adalah Dataran Tengah Luzon dan Kepulauan Visayan (Negros, Pane,
dan Cebu) di Filipina dan Indonesia (Jawa, Kalimantan, dan Sumatra). Teh
tumbuh subur di dataran tinggi yang berhawa sejuk dan cukup air. Teh
banyak dihasilkan di Dataran Tinggi Cameron (Malaysia) dan Priangan
(Jawa, Indonesia).
Kelapa
tumbuh subur di daerah pantai yang panas dan lembap sepanjang tahun.
Filipina adalah penghasil terbesar kelapa di Asia Tenggara. Kelapa
banyak dihasilkan dari Kepulauan Visayan (Pulau Samar dan Cebu) di
Filipina dan pantai barat Sumatra (Indonesia). Cebu menjadi pusat
pengumpulan dan pemrosesan kopra (kelapa kering) yang utama.
Filipina
menghasilkan abaka dalam jumlah besar di Asia Tenggara. Serat abaka
digunakan untuk membuat tali. Jute tumbuh subur di daerah delta berawa
di muara Sungai Irrawady, Myanmar. Serat jute banyak digunakan untuk
membuat karung goni.
Kawasan Asia
Tenggara menghasilkan berbagai bahan tambang. Bahan tambang dapat
dibedakan menjadi jenis logam, nonlogam, dan bahan bakar.
1) Bahan Tambang Logam
Bahan
tambang logam yang dihasilkan dari kawasan Asia Tenggara antara lain
bijih timah, bijih besi, tembaga, emas, wolfram/tungsten, bauksit,
kuprum, kromium, dan nikel.
2) Bahan Tambang Nonlogam
Jenis bahan
tambang nonlogam seperti batu permata dan garam batu dihasilkan dari
kawasan Asia Tenggara. Daerah-daerah penghasil bahan tambang logam dan
nonlogam dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.
Tabel Daerah Penghasil Bahan Tambang Logam dan Nonlogam
No.
|
Jenis
Bahan Tambang
|
Daerah
Penghasil
|
1
|
Bahan Tambang Logam
a.
Bijih timah
|
• Pulau Bangka dan Singkep (Indonesia, penghasil timah terbesar
dunia)
• Lembah Kinta dan Klang (Malaysia)
• Pulau Phuket dan Ranong (Thailand)
•
Meiktila, Mawchi, Tavong, dan Mergui (Myanmar)
|
b.
Bijih besi
|
• Taunggyi di Dataran Tinggi Shan (Myanmar)
• Nakhon Sawan dan Lopburi (Thailand)
• Pulau
Luzon (Filipina)
|
|
c.
Bauksit
|
• Pulau Bintan (Indonesia)
• Teluk
Ramunsa (Malaysia)
|
|
d. Emas
|
• Bau (Malaysia)
• Bontoc dan Banguio (Filipina)
• Tembagapura
(Indonesia)
|
|
e.
Kromium
|
Pegunungan Zambeles (Filipina, penghasil kromium terbesar
di
dunia)
|
|
f.
Nikel
|
• Saroko, Sulawesi (Indonesia)
• Pulau
Mindanao (Filipina)
|
|
g.
Tembaga
|
• Tembagapura (Indonesia)
• Mamut (Malaysia)
•
Toledo (Cebu) dan Zamboanya (Filipina)
|
|
2
|
Bahan Tambang Nonlogam
a. Batu
permata
|
• Dataran Tinggi Shan (Myanmar)
• Martapura (Indonesia)
|
b.
Garam batu
|
Dataran Tinggi Korat (Thailand)
|
3) Bahan Tambang Bahan Bakar
Jenis bahan
tambang bahan bakar terdiri atas minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
Ketiga jenis bahan bakar ini dihasilkan dari beberapa daerah di kawasan
Asia Tenggara. Daerah penghasil bahan bakar tambang tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel Bahan Tambang Bahan Bakar
No
|
Jenis Bahan Tambang
|
Daerah Penghasil
|
1
|
Minyak bumi
|
• Pangkalan
Brandan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Cepu, Tarakan, Balikpapan, Kandangan,
dan Sorong (Indonesia).
• Pantai Ampa
dan lepas Pantai Trengganu (Malaysia).
• Fang
(Thailand).
• Miri (Brunei
Darussalam).
• Chauk dan
Yenang Yaung (Myanmar).
• Filipina.
|
2
|
Gas alam
|
• Sumatra,
Kalimantan, dan Natuna (Indonesia).
• Lepas Pantai
Kerteh dan Bintulu (Malaysia).
• Kuala Belait
(Brunei Darussalam).
• Teluk Siam (Thailand).
|
3
|
Batu bara
|
Quang Yen
(Vietnam, tambang batu bara antrasit terbesar di Asia Tenggara).
|